Selasa, 29 Januari 2008

portho-lanjut

arcicekcur

otak saya kembali berdengung...dengan kenyataan yang mungkin saja tidak pada tempatnya...
sebuah tulisan tentang kenyataan akan sebuah bangsa yang tidak lain...Indonesia...
tulisannya berbunyi seperti ini...... "tidak hanya mengimpor beras dan kedelai...bangsa yang 3/4 luasan wilayahnya adalah lautan ini juga mengimpor garam".....miris bacanya...... sekacau itukah bangsa ini......cuma itu...oh,tentu saja tidak...Indonesia masuk guiness' book of record untuk pengrusakan hutan paling cepat di dunia...
saat bangsa lain berlomba untuk mendirikan icon negaranya..bangsa ini masih berkutat dengan urusan import kedelai dan garam..mmm..... ini baru untuk urusan perut, perut ane,perut ente,perut kita semua... ni perut bisa jadi masalah besar buat kita semua, mule dari yang pake mercy, honda butut, hingga olahragawan sejati alias jalan kaki ampe betis nya kayak tukang becak..
saat urusan perut masih salah urus, tentu bukan hal yang aneh jika lingkungan terbangun pun tidak dikelola dengan benar. hampir semua kota tidak memiliki desain tata kota yang berkelanjutan. apalagi bangunan nya, bangsa ini bangsa yang matre. bukan kualitas yang dikejar, tapi seberapa tinggi tumpukan rupiah yang masuk kantong sendiri....
saya pun berpikir bagaimana bisa profesi arsitek bisa berkembang, jika yang terpikir adalah berapa banyak proyek yang bisa dikerjakan, bukan pada kualitas desain nya...
bangsa ini akan terus tertidur..hingga suatu hari terbangun dengan tatapan terbata-bata.

Rabu, 23 Januari 2008

dalam kepala saya

sebuah kenyataan memenuhi kepala, apalagi kalo bukan kenyataan bahwa saya hidup di negara dengan ktidak pastian dan penuh kemunafikan..ampun dh kata2nya....atau yang semoga saja hanya ada di kepala saya dan tidak menular ke kehidupan nyata..dunia saya lebih tepatnya...dagelan dalam kehidupan saya menyebutnya....soalnya dagelan dalam sepakbola lagi sering2nya disebut di koran saat ini..ga nyambung...kembali ke urusan kemunafikan...saya menghabiskan sejumlah rupiah dalam sebulannya sedangkan pada saat yang sama sebuah keluarga dapat survive di kota jogja ini dengan hanya setengah dari jumlah tersebut, mereka menyebutnya sudah sangat cukup....sedangkan saya menyebutnya kurang. yang salah saya atau keluarga ini.
sedikit meluas.....mengingat-ingat kejadian semalam....di perempatan mirota kampus dan jalan kaliurang.....seorang anak tiba-tiba membersihkan bagian depan motor dengan mengharapkan sekeping uang logam atas imbalan jasanya...ni anak yang bener aj...perasaan umurnya belum genap sepuluh tahun...nyari duit? tanda tanya besar di kepala saya...jangan mikirin secara harafiah..ga bakal ada tulisan itu di kepala saya....yang berani nyoret2 kepala saya...awas...anak sekecil itu berkelahi dengan waktu...lagunya iwan fals kalee....suatu fenomena yang basi dan kita menganggapnya sebagai sesuatu yang biasa...yang menyesakkan dada adalah uang yang diterima anak kecil diberikan pada wanita paruh baya yang hanya nongkrong mengawasi dari pinggir jalan..ntah tu ibunya ato sapany...yang harusnya bekerja super keras agar si anak tidak menghabiskan waktu bermain dan belajarnya di perempatan jalan. sepertinya saya sok tau atau ngomong seenaknya...tetapi itu yang saya pikirkan....ok2..cukup2...maish banyak masalah dalam kepaala saya..yangmungkin harus saya pikirkan atau mungkin harus saya lupakan....

to be continued....

Senin, 21 Januari 2008

portho-lanjut






biar cepet selese..sepertinya di rapel saja

awal-mula-seberapabodohkah saya

mmm..postingan pertama yang akan jadi awal mula...seorang mahasiswa tahun terakhir(amin).yang nota bene adalah diri saya.haik. orang setengah ndablek dengan bermodal kenekatan bertindak dan melarikan diri.saat ini sedang bingung akan masa depan yang mungkin saja tidak pernah terbayangkan,bisa jadi kambing,monyet,atau jadi pangeran kodok.

dimulai dengan pemikiran akankah lulus cepet jadi solusi......pertama,keinginan orangtua akan tercapai,kedua,saya akan lulus dengan otak yang kosong dan sekotak desain tak terbangun...mmm. pilihan kedua penuh dengan resiko, saat otak dan hati saya siap nanti, apakah persaingan mash seperti sekarang...atau telah lebih menggila lagi...
parahnya lagi saya berada di dunia kearsitekturan yang jelas sangat ketat, saling sikut,adu otot,adu tampang,yang ini saya jelas kalah,adu desain,adu mulut,waduh2....cukup
seperinya keputusan ini akan terhenti dan terjadi tanpa otak saya harus berpikir dengan keras...semoga tidak.