terjangan air hujan yang sangat deras menerpa kulit, kadang kala sangat dihindari. tetapi tidak hari ini. saya mengejar hujan sekuat tenaga. sejak rintik-rintik, dan mulai bertambah deras, walaupun tidak lama kemudian hujannya berhenti juga. hmm, spertinya sudah saatnya melepas mantel hujan yang dikenakan terburu-buru. demi mengejar hujan tentunya. belum sepuluh meter, hujan turun lagi...versi lebih lebat, haia, bikin capek. dipakai lagi lah si mantel.mmm...
alasan kuat untuk mengejar hujan tidak lain karena Jogja sangat panas beberapa hari ini. apalagi jika harus beraktifitas di tengah hari bolong. huff, panasanya membuat kepala terpanggang, pusing, pengen tidur. efek domino dari keadaan ini adalah menjubel nya mobil-mobil di jalanan. selain gak kena panas, ber-AC pula. alhasil Jogja yang udah panas, bertambah panas pula dengan kendaraan. kehadiran Trans Jogja seharusnya dapat menekan penggunaan kendaraan pribadi, begitu pula dengan komunitas bike to work. pemkot Jogja pun telah mencanangkan gerakan segosegawe(sepeda digonggo sekolah lah nyambut gawe). tapi toh kendaraan pribadi masih saja membludak.
sungguh ironis, bumi ini akan semakin panas hingga meledak kecuali kita mau merubah gaya hidup kita sendiri.
(hanya inspirasi untuk mempercepat tabungan untuk sebuah sepeda lipat.heheh)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar