Kamis, 25 September 2008

akan kemana

seorang arsitek menjadikan ketakutannya akan tanggung jawabnya terhadap lingkungan, profesi, client, dan masyarakat dengan berpikir keras untuk menjadikan desainnya paling tidak berguna. ya, agar berguna. tidak hanya untuk dirinya sendiri demi membuat dapurnya tetap mengepul. sayangnya, dalam sebuah perdebatan di forum AMI, tenang untuk apa kuliah Arsitektur. terlihat jelas ketidakadilan untuk seorang arsitek. mungkin haruss dimulai dengan menjadi profesional terhadap dirinya sendiri, terhadap teman seprofesinya, hingga terhadap bawahannya. barulah bisa tegas terhadap client dan masyarakat. kalo seorang arsitek berkoar-koar minta diperlakukan secara profesional, maka pada saat yang sama, dia harus bersikap profesional juga terhadap dirinya dan bawahannya. jika terhadap bawahannya saja, tidak memiliki status yang jelas berupa kontrak kerja. maka jangan tanyakan kenapa sering sekali biro arsitek di negeri ini kalau sering "dimanipulasi" clientnya.akan kemana kita.

Tidak ada komentar: